Nepal memang terkenal dengan ritual pembunuhan binatang ternak yang sangat brutal. Adalah perayaan persembahan kepada Dewi Gadhiami, beribu-ribu binatang ternakan di korbankan dalam ritual ini. Begitu banyaknya korban yang di "pancung" dalam ritual ini hingga menyebabkan tempat tersebut tak ubah seperti tasik darah.
Ritual mengerikan ini di rayakan di Desa Bariyapur yang terletak di bahagian selatan nepal. Ritual di adakan selama dua hari dengan mempersembahkan ribuan binatang ternak berupa lembu dan kambing. Ribuan orang tumpah ruah di tempat ini baik anak-anak maupun dewasa, laki-laki dan perempuan ikut merayakan persembahan di tempat tersebut.
Puluhan laki-laki membawa golok yang sangat tajam dan siap menebas leher-leher binatang ini tanpa ampun. Tujuannya adalah memotong leher binatang dalam satu kali ayunan, sungguh sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Sebahagian binatang-binatang tersebut masih berdiri ketika kepalanya putus dari badannya.
Menurut mereka ritual ini akan mendatangkan berkat bagi masyarakat setempat. Sebagai manusia yang masih memerhatikan nilai-nilai penghargaan terhadap sesama makhluk hidup saya yakin Tuhan tidak akan rela menyaksikan kebengisan ini.
Anda boleh melihat ritual mereka dalam foto-foto di bawah ini, susananya bukan mirip ritual keagamaan yang meletakkan kasih sayang kepada sesama makhluk hidup, yang kelihatan sebaliknya iaitu suasana kekejaman. Anehnya dalam ritual tersebut semua yang datang kelihatan bersuka ria dengan memenggal kepala-kepala binatang ternak yang mereka yakini sebagai persembahan.
Apapun penilaian kita akan ritual ini, pastinya upacara keagamaan ini sudah berjalan secara turun temurun dan masyarakat setempat meyakini ini adalah sebuah tindakan atas dasar keyakinan agama mereka. Jadi ya "monggo-monggo" saja. Mengenai kebenarannya kita mempunyai kaca mata yang berbeza untuk menilai apa yang mereka lakukan. Semuanya kembali kepada kita
ZZ : Dalam Islam ada tertib yang diajar Nabi saw bila kita hendak lakukan penyembelihan.
Ritual mengerikan ini di rayakan di Desa Bariyapur yang terletak di bahagian selatan nepal. Ritual di adakan selama dua hari dengan mempersembahkan ribuan binatang ternak berupa lembu dan kambing. Ribuan orang tumpah ruah di tempat ini baik anak-anak maupun dewasa, laki-laki dan perempuan ikut merayakan persembahan di tempat tersebut.
Puluhan laki-laki membawa golok yang sangat tajam dan siap menebas leher-leher binatang ini tanpa ampun. Tujuannya adalah memotong leher binatang dalam satu kali ayunan, sungguh sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Sebahagian binatang-binatang tersebut masih berdiri ketika kepalanya putus dari badannya.
Menurut mereka ritual ini akan mendatangkan berkat bagi masyarakat setempat. Sebagai manusia yang masih memerhatikan nilai-nilai penghargaan terhadap sesama makhluk hidup saya yakin Tuhan tidak akan rela menyaksikan kebengisan ini.
Anda boleh melihat ritual mereka dalam foto-foto di bawah ini, susananya bukan mirip ritual keagamaan yang meletakkan kasih sayang kepada sesama makhluk hidup, yang kelihatan sebaliknya iaitu suasana kekejaman. Anehnya dalam ritual tersebut semua yang datang kelihatan bersuka ria dengan memenggal kepala-kepala binatang ternak yang mereka yakini sebagai persembahan.
Apapun penilaian kita akan ritual ini, pastinya upacara keagamaan ini sudah berjalan secara turun temurun dan masyarakat setempat meyakini ini adalah sebuah tindakan atas dasar keyakinan agama mereka. Jadi ya "monggo-monggo" saja. Mengenai kebenarannya kita mempunyai kaca mata yang berbeza untuk menilai apa yang mereka lakukan. Semuanya kembali kepada kita
ZZ : Dalam Islam ada tertib yang diajar Nabi saw bila kita hendak lakukan penyembelihan.
Biarlah mereka itu agama dan cara hidup mereka mereka.
ReplyDeleteYang penting yang saya nampak masa aidil adha ramai yang kejam dengan Korban. Sembelihan di lakukan di hadapan haiwan korban yang lain. Kanak-kanak di sekeliling tidak di jaga - mengacah-ngacah haiwan dan ada yang main baling batu. Ada yang sembelih masa haiwan meronta-ronta lagi. Sampai saya baca berita ada yang kena tanduk. Lepaskanlah atau tangguhkanlah kalau begitu. Makna cara kita menguruskan korban tak betullah sampai haiwan korban menjadi agresif.
Sembelihan korban di jadikan macam pesta. Lansung tiada insaf dan rendah diri tawaduk melihat haiwan makhluk Allah juga redha di korbankan kerana perintah Penciptanya.
Beza orang islam dan kafir laknatullah..
ReplyDelete